Cara Mengukur Komponen Elektronika Lengkap
Menguji komponen elektronika adalah langkah yang perlu ditempuh saat
anda beniat bakal merakit rangkaian elektronika. Pengujian sebelum
perakitan begitu utama lantaran komponen2 yang dirakit mesti dalam
kondisi baik semuanya. Sesudah meyakini komponen2nya baik semua, baru
anda mulai merakit. Saya umumnya memakai alat multimeter. Penuturannya
silakan di baca dengan cara cermat berikut ini.
Sebelumnya lakukan praktik elektronika dasar, penulis bakal
memperkenalkan komponen-komponen elektronika yang bakal digunakan dalam
uji coba kelak. Mengenai komponen elektronika terbagi dalam dua grup
yakni komponen pasif serta komponen aktif. Komponen pasif yakni komponen
resistor, kondensator, lilitan induktor serta transformator. Komponen
aktif yakni dioda, dioda zener, dioda led, dioda scr, dioda triac, dioda
diac, dioda photo, transistor bipolar, transistor fet, transistor
photo, komponen IC linier, serta komponen IC digital
MENGUKUR RESISTENSI
Tentukan jangkah pada OHM, lalu ujung kabel penyidik merah serta hitam
disentuhkan serta kerjakan zero seting dengan memutar tombol nol.
MENGUKUR TEGANGAN DC
Prediksikan tegangan yang bakal diukur, tempatkan jangkah pada taraf
yang lebih tinggi. penyidik merah pada positif serta hitam pada
negative.
MENGUKUR DAYA
Daya di kalkulasi dari perkalian arus serta tegangan dari hasil pengukuran arus serta tegangan.
MENGUKUR TEGANGAN AC
Seperti pada pengukuran VDC, prediksikan tegangan yang bakal diukur,
tempatkan jangkah pada taraf yang lebih tinggi. Biasanya avometer cuma
bisa mengukur arus berupa sinus dengan frekwensi pada 30 Hz - 30 KHz.
Hasil pengukuran yaitu tegangan efektif (Veff).
MENGUKUR ARUS (SEARAH)
Rangkaian yang bakal diukur ditetapkan pada satu diantara titik, serta
lewat ke-2 titik yang terputus tadi arus ditinggalkan lewat avometer.
MENGUJI KAPASITOR/KONDENSATOR
Terlebih dulu muatan kondensator didischarge. Dengan jangkah pada OHM,
tempelkan penyidik merah pada kutub POS serta hitam pada MIN.
Apabila jarum menyimpang ke KANAN serta kemudian secara
berangsur-angsur kembali pada KIRI, bermakna kondensator baik. Apabila
jarum tak bergerak, kondensator putus apabila jarum mentok ke kanan
serta tak balik, kemungkinan kondensator bocor.
Untuk menguji elco 10 F jangkah pada x10 k atau 1 k. Untuk kapasitas
hingga 100 F jangkah pada x100, diatas 1000 F, jangkah x1 serta menguji
kondensator non elektrolit jangkah pada x10 k. Menguji Jalinan Pada
Circuit/Rangkaian
Satu circuit atau bisa pula kumparan trafo di cek resistansinya, serta
koneksi baik apabila resistansinya memperlihatkan angka NOL.
MENGUJI DIODA
Dengan jangkah OHM x1 k atau x100 penyidik merah ditempel pada katoda
(ada sinyal gelang) serta hitam pada anoda, jarum mesti ke kanan.
Penyidik di balik adalah merah ke anoda serta hitam ke katoda, jarum
mesti tak bergerak. Apabila tak sekian bermakna peluang diode rusak.
Langkah sekian dapat juga dipakai untuk tahu mana anoda serta mana katoda dari satu diode yang gelangnya terhapus.
Dengan jangkah VDC, bahan satu dioda bisa pula diprediksikan dengan
circuit pada gambar 10. Apabila tegangan katoda anoda 0. 2 V, jadi
peluang dioda germanium, apabila 0. 6V peluang dioda silicon.
MENGUJI TRANSISTOR
Transistor ekivalen dengan dua buah dioda yang dikombinasi, hingga
prinsip pengujian dioda diaplikasikan pada pengujian transistor. Untuk
transistor type NPN, pengujian dengan jangkah pada x100, penyidik hitam
ditempel pada Basis serta merah pada Kolektor, jarum mesti meyimpang ke
kanan. Apabila penyidik merah dipindah ke Emitor, jarum mesti ke kanan
lagi.
Lalu penyidik merah pada Basis serta hitam pada Kolektor, jarum mesti
tak menyimpang apabila penyidik hitam dipindah ke Emitor jarum harus
juga tak menyimpang.
Setelah itu dengan jangkah pada 1 k penyidik hitam ditempel pada
kolektor serta merah, pada emitor, jarum mesti sedikit menyimpang ke
kanan apabila di balik jarum mesti tak menyimpang. Apabila satu diantara
momen itu tak berlangsung, jadi peluang transistor rusak.
Untuk transitor type PNP, pengujian dikerjakan dengan penyidik merah
pada Basis serta hitam pada Kolektor, jarum mesti meyimpang ke kanan.
Demikian juga apabila penyidik merah dipindah ke Emitor, jarum arus
menyimpang ke kanan lagi. Setelah itu analog dengan pangujian NPN.
Kita bisa memakai cara itu untuk tahu mana Basis, mana Kolektor serta
mana Emitor satu transistor serta apakah type transistor PNP atau NPN.
Sebagian type multimeter dilengkapi juga sarana pengukur hFE, adalah
salah parameter utama satu transistor.
Dengan circuit seperti pada gambar, bisa diprediksikan bahan transistor.
Pengujian cukup dikerjakan pada Basis serta Emitor, apabila voltage 0. 2
V germanium apabila 0. 6 V jadi peluang silicon.
MENGUJI FET
Pemilihan type FET dikerjakan dengan jangkah pada x100 penyidik hitam
pada Source serta merah pada Gate. Apabila jarum menyimpang, jadi janis
FET yaitu kanalP apabila tak, FET yaitu kanal N.
Rusaknya FET bisa dilihat dengan rangkaian pada gambar. Jangkah
ditempatkan pada x1k atau x10k, potensio pada minimal, resistansi mesti
kecil. Apabila potensio diputar ke kanan, resistansi mesti tidak
terhingga. Apabila momen ini tak berlangsung, jadi peluang FET rusak.
MENGUJI UJT
Langkah kerja UJT (Uni Junktion Transistor) yaitu seperti switch, UJT bila masihlah dapat on off bermakna masihlah baik.
Jangkah pada 10 VDC serta potensio pada minimal, tegangan mesti kecil.
Sesudah potensio diputar pelan-pelan jarum naik hingga posisi spesifik
serta bila diputar selalu jarum tetaplah disitu. Apabila jarum diputar
pelan-pelan ke arah minimal lagi, disuatu posisi spesifik tiba-tiba
jarum bergerak ke kiri apabila putaran potensio diteruskan hingga
minimal jarum tetaplah disitu. Apabila momen itu berlangsung, jadi UJT
masihlah baik.
No comments:
Post a Comment