Bagaimana Satelit di Luar Angkasa? Bergerak atau Diam Saja?
Bila nantinya Satelit BRIsat berhasil mengorbit dengan lancar, maka BRI akan menjadi bank pertama di dunia yang memiliki satelit. Memiliki satelit tentu saja akan menunjang layanan perbankan mereka. Layanan BRI diyakini akan lebih luas, lebih cepat, lebih efektif dan lebih efisien.
Menanggapi adanya kabar tersebut, kami tertarik mengetahui bagaimana cara mengirim satelit ke luar angkasa? Apakah satelit itu bergerak? atau satelit itu hanya diam saja? Bagaimana satelit bisa tetap diluar angkasa dan tidak jatuh? Untuk itu mari kita cari tahu bersama-sama (baca:googling;browsing).
Sebuah satelit dibawa ke luar angkasa dengan menggunakan roket. Roket tersebut diluncurkan dari stasiun-stasiun peluncuran di bumi dan membawa satelit ke orbitnya.
Biasanya roket akan meluncur keatas sampai ketinggian seratus hingga dua ratus kilometer untuk keluar dari atmosfer bumi. Kemudian setelah itu roket akan mendorong ke arah samping dan mulai meluncur dengan kecepatan yang luar biasa hingga roket mencapai orbit satelit dan kemudian melepaskannya.
Satelit yang sudah dilepaskan oleh roket tersebut tetap memiliki gaya kecepatan seperti roket, hal inilah yang menyebabkan roket tidak jatuh atau tetap di luar angkasa.
Sebuah analogi untuk menggambarkan kenapa roket tidak jatuh adalah seperti percobaan melempar bola. Jika Anda melempar sebuah bola dengan kecepatan biasa, maka bola tersebut akan mudah jatuh ke-bumi. Namun bagaimana jika Anda melempar bola tersebut dengan mengerahkan semua energi dan kekuatan, maka bisa dipastikan jarak jatuhnya akan lebih jauh dan posisi bola di udara akan lebih lama.
Prinsip kecepatan diatas itulah yang juga diterapkan pada satelit. Sebuah satelit yang didorong dengan kecepatan luar biasa dan tepat, maka akan bertahan lama pada orbitnya.
Setidaknya ada dua prinsip yang mempengaruhi bagaimana satelit tidak jatuh dan tetap berada di orbitnya. Yang pertama adalah satelit tersebut bergerak dengan kecepatan yang super cepat dan yang kedua adalah faktor ketinggian yang tepat agar gravitasi bumi menjadi minimal dan tidak ada gesekan dengan atmosfer ketika ia sedang melaju dengan kecepatan tinggi. Masih kurang yakin dengan penjelasan ini, silakan simak video dibawah ini:
Beberapa penyebab terjatuhnya satelit buatan adalah karena bahan bakar yang habis dan komponen yang kurang baik. Satelit juga dapat jatuh atau gagal jika ketinggian yang dicapai saat meluncur tidak tepat, gesekan dengan atmosfer bumi jelas dapat mempengaruhi keseimbangan satelit.
Nah sampai disini kita sudah cukup mengetahui tentang bagaimana cara membawa satelit ke luar angkasa, kita juga sudah mengetahui ternyata satelit itu bergerak dengan cepat agar tidak jatuh ke bumi. Lalu timbul pertanyaan, pada posisi atau ketinggian berapakah satelit itu sebaiknya berada?
Posisi atau ketinggian satelit yang tepat sering disebut berada pada area Geostasioner. Geostasioner ini adalah orbit yang berada tepat di atas ekuator Bumi (garis lintang 0°), dengan eksentrisitas orbital sama dengan nol.
Dengan perioda yang sama dengan rotasi bumi, maka objek satelit yang berada di orbit geostasioner akan tampak diam (tidak bergerak) di angkasa. Orbit ini jelas sangat diminati oleh operator-operator satelit buatan (termasuk satelit komunikasi dan televisi).
Nah itulah beberapa informasi yang berhasil kami rangkum dari kegiatan browsing kali ini. Mumpung sedang ramai pemberitaan soal satelit BRI BRIsat, somoga artikel ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan kita.
Salam
No comments:
Post a Comment